Sistem Sekuler Liberal Rusak Naluri Seorang Guru.

 


Oleh: Qomariah (Muslimah Peduli Generasi).

Betapa bobroknya moral, akibat kehidupan sekuler liberal sudah sangat parah, bahwa sistem rusak ini telah menjauhkan individu dari ketaatan kepada Allah SWT.

Seorang guru pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), di sebuah sekolah dasar di kecamatan Doreng, kabupaten sikka, provinsi Nusa tenggara Timur (NTT). Tega melakukan perbuatan keji mencabuli 8 pelajar yang menjadi anak didiknya. Aksi bejat guru olahraga ini telah berlangsung sejak korban berada di kelas 1 SD. Korban berjumlah 8 orang dengan usia 8 --13 tahun.

Pelaku KK yang adalah guru PJOK memanggil murid korban pada saat jam pelajaran PJOK. Pelaku kemudian memangku atau mendudukkan korban dan kemudian melakukan tindakan pencabulan tersebut."kata kasat Reskrim polres sikka, Iptu Djafar Alkatiri, kepada kontributor Tirto.id (Rabu 5/2/2025).

Kembali berulang pelecehan seksual di lingkungan pendidikan masih saja terjadi, berulangnya peristiwa ini menunjukkan bukan sekadar kesalahan pada oknum semata, namun akibat diterapkannya sistem demokrasi sekuler.

Sungguh miris, guru yang seharusnya menjadi panutan dan memberikan teladan baik, namun justru melakukan pelecehan seksual kepada peserta didiknya, hal ini tidak luput akibat dari tontonan media yang liberal, lingkungan pergaulan dan sistem pendidikan yang sekuler sehingga tidak bisa mewujudkan pribadi yang mulia.

Bahwa sistem demokrasi sekuler yang memisahkan agama dengan kehidupan, serta melahirkan panutan yang jauh dari moral.

Di karenakan iman yang lemah telah merusak akal dan nalar manusia, tidak bisa dimungkiri, keimanan yang lemah akan mendorong seseorang berbuat keji dan asusila, jika iman rusak, hawa nafsu berkuasa akal dan naluri yang bersih pun hilang. Ditambah pula sistem sanksi bagi pelaku asusila dan zina yang diberlakukan hari ini tidak memberi efek jera, akibatnya perbuatan asusila dan zina merebak di mana-mana.

Sehingga Setiap individu hanya mengedepankan hawa nafsu saja. Bahkan sampai seorang guru pun tak segan menodai murid didiknya sendiri, sampai figur seorang guru jauh dari kata suri tauladan yang baik dan benar. 

Inilah fakta yang terjadi, bahwa  dalam sistem demokrasi sekuler saat ini sangat buruk sekali penerapannya. Sudah sepatutnya, kita semua membuang  sekuler liberal dan menggantikannya dengan sistem Islam yang Kafah.

Di mana Islam memiliki mekanisme yang rinci untuk mencegah pelecehan seksual yaitu;

Pertama, penerapan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam akan membentuk generasi berkepribadian Islam. 

Kedua, sistem pergaulan dalam Islam akan mencegah masyarakat bergaul tanpa batas, larangan pacaran, berzina, dan berkhalwat, kewajiban memisahkan kehidupan laki-laki dan perempuan diatur sesuai dengan syariah.

Ketiga, setiap pelanggaran syariat dengan penegakan sistem sanksi yang memberi efek jera bagi pelaku.  penegakan sanksi adalah bentuk perlindungan dan jaminan negara terhadap keselamatan rakyatnya, termasuk anak-anak. 

Keempat, menyaring dan mencegah berbagai informasi yang tidak mendukung dalam mencetak generasi berkualitas, media yang islami akan menutup segala celah konten pornografi dan pelecehan seksual.

Kelima, ketakwaan individu, kontrol dari masyarakat dan penerapan sistem Islam yang dilakukan negara. Sehingga tidak terlena dengan kenikmatan dunia, beramal untuk bekal akhirat, dan beramal ma'ruf nahi mungkar terhadap kemaksiatan.

Allah SWT berfirman;"janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk."(QS.Al-Isra: 32).

Inilah menjadi langkah konkrit untuk mengatasi pelecehan seksual yang hari ini tiada kunjung usai. Solusi yang Hakiki Hanya bisa dilakukan dalam penerapan sistem Islam (Khilafah). insyaallah.

Wallahu a'lam bishawab.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel