Sekolah Tanpa Gedung? Minim Fasilitas dalam sistem Kapitalis

 


Penulis : Durrotul Hikmah (Aktivis Muslimah Kalsel)

Beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa berseragam SMP melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan beralaskan plastik terpal berwarna biru. 

Dalam video itu, tidak ada kursi atau pun meja untuk mereka belajar. Mereka duduk lesehan untuk mendengarkan pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

Sebetulnya, kata Rita seorang Humas SMPN Bandung 60, bukan tidak ada kursi dan meja untuk para siswa ini belajar. Kursi dan meja bantuan dari Disdik Kota Bandung ada tersimpan di teras sekolah. Kursi dan meja itu tidak digunakan karena siswa SMPN 60 Bandung menumpang di bangunan sekolah SDN 192 Ciburuy, Regol, Kota Bandung. (Detik.com, Jum'at, 27/09/2024). 

Diketahui sejak berdiri 2018, SMP Negeri 60 menumpang di SD Negeri Ciburuy hingga saat ini. Mereka hingga saat ini belum memiliki bangunan atau gedung sendiri.

Humas SMP Negeri 60 Bandung Rita Nurbaeni mengatakan terdapat kelas yang sudah belajar di luar ruangan tiap hari. Sejak 2023, terdapat dua rombel yang belajar di luar kelas karena jumlah ruangan kelas yang terbatas. (Metrotvnews.com, Sabtu, 28/09/2024). 

Fakta bahwa Sekolah tanpa gedung sungguh hal  yang sangat disayangkan, Apalagi sudah terjadi sejak 2018 yang lalu. Parahnya lagi, itu adalah SMP Negeri. 

Persoalan pendidikan bukan hanya mengenai Sarana dan Prasarana, akan tetapi banyaknya Sekolah Negeri yang rusak dan minim fasilitas. Salah satu penyebab kerusakan tersebut karena kurangnya anggaran dari Pemerintah untuk merenovasi kerusakan tersebut.

Serapan buruk bukan karena anggaran terlalu besar, melainkan karena buruknya tata kelola dan lemahnya implementasi di lapangan. Selain itu, pendidikan juga masih berkutat pada masalah yang sama, seperti mahalnya biaya pendidikan, literasi baca dan kemampuan sains siswa menurun, gaji guru honorer yang jauh dari kelayakan, dan fasilitas pendidikan yang minimalis, atau bahkan rusak.

Pendidikan menjadi salah satu bidang penting dalam menentukan masa depan bangsa, dan merupakan pokok setiap individu rakyat. Sayangnya dalam sistem Kapitalisme, tujuan pendidikan tidak lagi memiliki visi membentuk manusia unggul dan beradab. Pendidikan kini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.  

Alhasil, bersekolah sebatas didasari pada kebutuhan mendapat ijazah kelulusan agar bisa bekerja.

Penyediaan gedung, sarana, dan prasarana sekolah adalah tugas negara dalam menjamin hak pendidikan generasi. Negara mestinya menjalankan fungsi tersebut untuk memastikan setiap sekolah berstatus milik negara terpenuhi sarana dan prasarananya.

 Negara dapat menyinkronkan data sekolah dengan lembaga terkait sehingga masalah ketiadaan gedung sekolah dapat diatasi dengan segera dan tepat sasaran.

Selain itu, tata kelola pendidikan yang serba kapitalistik telah memalingkan perhatian utama pemerintah terhadap pendidikan terbaik bagi generasi bangsa. Negara memang sudah mengalokasikan anggaran Pendidikan. Sayangnya dana sebenarnya sangatlah sedikit. Itupun hari ini ada banyak hal yang membuat dana tak dapat terserap sempurna, salah kelola, bahkan juga menjadi ajang korupsi. 

Dalam Islam, negara berkewajiban mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan, mulai dari kurikulum, bahan ajar, metode pengajaran, sarana dan prasarana sekolah, hingga mengupayakan pendidikan dapat diakses rakyat secara mudah. 

Semua jenjang pendidikan harus memiliki fasilitas yang sama. Tujuannya agar semua peserta didik di setiap wilayah dapat menikmati fasilitas pendidikan. Negara akan berperan aktif dalam melengkapi sarana-sarana fisik yang mendorong terlaksananya program dan kegiatan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, kreativitas, dan inovasi. 

Sistem pendidikan Islam bebas biaya untuk seluruh peserta didik. Pembiayaan pendidikan menjadi tanggung jawab negara. Selain itu, Guru dan tenaga pengajar profesional. Negara berkewajiban menyediakan tenaga-tenaga pengajar yang ahli di bidangnya, sekaligus memberikan gaji yang cukup bagi guru dan pegawai yang bekerja di kantor pendidikan.

Demikianlah sistem pendidikan dalam Islam, yang memenuhi tanggung jawab serta mencetak generasi yang berdedikasi. Wallahu alam[]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel