Islam Menjaga Stabilitas Kehidupan Ekonomi Masyarakat

 



Oleh : Ummu Khoirunisa

KETIK, BANDUNG – Dalam kunjungannya Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengingatkan kepada para pelaku dan industri kecil menengah (IKM) untuk senantiasa berhati-hati dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di sektor ekonomi.

Kendatinya pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bandung saat ini sudah mencapai hingga 5%, kata sekda, namun perlu berhati-hati terhadap fenomena penurunan persentase jumlah kelompok negara berpendapatan menengah atas atau middle income,  yang rata-rata warganya ini berpenghasilan 5.000 US Dollar per tahun.  

Menurut Cakra Amiyana, bahwa kelompok middle income ini lumayan besar hingga mencapai 60,43% dan sebagian sudah terdegradasi.

"Apa dampaknya terhadap industri kecil menengah kita? Yaitu akan menjadikan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan," kata Cakra saat membuka acara Gebyar Penyerahan Sertifikat Halal, TKDN, HAKI, Kurasi dan Business Matching, di Gedung Moh. Toha, Soreang, Kamis (19/9/2024).

Dampaknya jika terus terdegradasi terhadap industri menengah yaitu daya beli masyarakat yang mengalami penurunan. Dan saran yg dianjurkan pada pelaku UKM yaitu meningkatkan mutu produk agar mampu bersaing di pasar global. Kemudian ditantang untuk mampu bersaing dengan produk  perusahaan raksasa. 

Solusi tambal sulam dalam sistem kapitalis sudah hal yang biasa, karena negara selaku regulator tidak memberikan jaminan penuh untuk pelaku usaha untuk bertahan, kecuali pelaku usaha tersebut kuat dalam pemodalan. Hal ini pasti akan terus terjadi, penurunan daya beli konsumen karena beban secara fiskal di alami masyarakat middle income semakin berat. Inilah akibat diterapkan sistem dzalim kapitalis, penguasa hanya berpihak pada pelaku usaha yang kuat secara finansial dan memfasilitasi konsumen high income/ berpenghasilan tinggi.

Penurunan daya beli masyarakat, bukan hanya mengancam UMKM saja, namun masyarakat secara umum. Kelompok menengah ke bawah adalah golongan yang rentan terdegradasi, dan kondisi ini sudah terjadi saat ini. Penurunan daya beli masyarakat bukan karena kalah saing UMKM dan juga para pelaku IKM, namun  karena penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang hanya memihak dan berpihak kepada segelintir orang yang bernama kaum oligarki.

Sistem inilah yang telah merusak dan memiliki daya rusak yang luar biasa terhadap sendi-sendi kehidupan bangsa dan juga sendi-sendi ekonomi negeri ini. Oleh karenanya, selama sistemnya masih kapitalisme, selama itu pula kondisi perekonomian masyarakat tidak akan pernah berubah mencapai kata sejahtera.

Lain halnya dengan sistem ekonomi Islam yg berbasis aqidah Islam. Negara akan mengedepankan filosofi ekonomi yang berkeadilan dan tolong menolong. Lalu akan menerapkan 3 prinsip dasar ekonomi yaitu pengaturan kepemilikan, pengelolaan dan pendistribusian harta. Sehingga keadilan secara menyeluruh akan dinikmati oleh masyarakat. Negara sebagai regulator benar-benar mengelola kekayaan yang ada di bumi sebagai bagian dari amanah kepemimpinan. 

Sejatinya bumi ini milik Allah dan kekayaan yang ada didalamnya sebanyak-banyaknya dikelola untuk kemakmuran umat manusia. 

Dalam sistem Khilafah pasti akan ada pelaku usaha, namun perlindungan dan jaminan pelaku usaha akan benar-benar optimal.

Urgensi diterapkannya sistem Islam dalam naungan Khilafah adalah menjaga hak hidup umat manusia dari keterpurukan salah satunya ekonomi. Hanya Islam dengan sistemnya yang agung, termasuk sistem ekonomi di dalamnya sajalah yang mampu melindungi dan menjaga stabilitas kehidupan ekonomi masyarakat, hingga mencapai kata sejahtera.

Sebagai ummat terbaik yang dianugerahkan Allah Swt pada ummat Islam, sudah seharusnya kita megambil peran dalam perjuangan agar dapat segera diterapkannya syari'at Islam kaffah dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah. 

Terus berdakwah, pahami agamamu dan bangga berIslam kaffah.


Wallahu'alam bishawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel