Tanpa Junnah Umat Islam Senantiasa Teraniaya




Oleh: Anggia Widianingrum

Seperti buih di lautan, istilah yang pantas di sematkan pada kondisi umat Islam saat ini. Berbagai penindasan, pengusiran, genosida, diskriminasi terhadap Islam dan kaum muslim di seluruh penjuru dunia tanpa ada pembelaan yang berarti untuk menghentikan semua itu.


Masih segar dalam ingatan, gelombang ribuan pengungsi Rohingya yang terombang-ambing berbulan-bulan di lautan lepas demi mencari suaka ke negara-negara tetangga termasuk Indonesia. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak yang rentan sehingga banyak di antara mereka tewas di atas kapal karena kelaparan.


Baru-baru ini, VOA merilis berita serangan pesawat nirawak (drone) yang menyerang warga Rohingya yang sedang melarikan diri dari Myanmar.

Saksi mata menggambarkan serangan drone terjadi pada hari Senin  menyasar keluarga yang menunggu untuk menyeberangi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh. Seorang perempuan tengah hamil tua dan putrinya berusia 2 tahun turut menjadi korban serangan tersebut.


Dalam vidio di media sosial memperlihatkan tumpukan mayat yang berserakan di tanah berlumpur dengan koper dan ransel tersebar di sekitar mereka (mayat).

Tiga orang selamat melaporkan lebih dari 200 orang tewas, sedangkan seorang saksi mata menyebutkan bahwa ia melihat setidaknya 70 mayat. Lokasi Vidio tersebut berada di luar kota pesisir Maungdaw, Myanmar. Namun belum dipastikan tanggal pengambilan Vidio tersebut. 

Saksi mata memberi tahu bahwa tentara Arakan adalah pihak yang bertanggungjawab atas insiden penyerangan ini, meskipun kelompok tersebut membantahnya. www.voaindonesia.com (10/08/2024)


Sementara di sisi lain Palestina masih menghadapi serangan arogan dan brutal dari entitas penjajah Zion*s Israel. Kabar terbaru bahwa sedikitnya 90 orang tewas dalam serangan Zion*s terhadap sebuah sekolah Al- Taba'een yang menampung sejumlah pengungsi.


Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tiga roket Zion*s menghantam sekolah tersebut. Tentara Zion*s mengklaim bahwa serangan tersebut di tujukan pada Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali Hamas yang terletak di sekolah tersebut.

Dua hari sebelumnya tentara Zion*s telah melakukan serangan serupa di dua sekolah lain di Gaza dan menewaskan lebih dari 18 warga sipil. www.voaindonesia.com (10/08/2024)


Standar Ganda Barat


Sangat memilukan kondisi umat Islam hari ini. Dua miliar jumlahnya, namun tak satupun yang mampu mengeluarkan saudaranya dari kenistaan. Berharap pada hukum internasional adalah suatu ke sia-siaan belaka.

Genosida dan penjajahan yang terjadi atas tanah Palestina sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Begitu pula dengan negeri-negeri Islam lainnya.Ternyata hal ini telah membuka tabir wajah Barat. 

Barat yang selama ini mempropagandakan dan mengagung-agungkan kebebasan dan HAM, namun ternyata slogan tersebut tidak berlaku untuk kaum muslimin. Mereka  menunjukkan pembelaan terhadap Zion*s dan standar ganda yang nyata dengan terus memasok persenjataan dan dana untuk entitas penjajah itu.

Sedangkan para pemimpin negeri-negeri Islam tetap dalam orasi kosongnya di atas podium karena sudah tidak bisa berkutik dibawah kendali Barat. Tersandera atas ego Nasionalisme. Hal ini yang tidak dipahami oleh umat bahwa itulah kehinaan sesungguhnya.


Padahal, Allah Swt telah mengingatkan tentang keutamaan berkasih sayang diantara kaum muslimin "Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi ber kasih sayang sesama mereka,..[TQS. Al-Fath: 29]


Beginilah nasib umat selama tidak memiliki junnah (pelindung). Kaum muslimin akan terus terpuruk dan ditindas dimana saja. Ajaran Islam nya akan terus di fitnah sebagai sumber munculnya kerusakan, padahal justru sumber kerusakan ini berpangkal dicampakkannya aturan Islam dan diterapkannya sistem Kapitalisme Sekuler Demokrasi  sampai hari ini.


Islam Menjamin Kemuliaan Umat


Sungguh jauh berbeda dengan kondisi umat Islam sejak Rasulullah Saw membangun negara Islam di Madinah. Bahkan kebaikannya terus berlanjut hingga saat negara Islam runtuh. Kemuliaan dirasakan bukan hanya untuk umat Islam saja, bahkan umat-umat lain yang hidup di bawah naungan sistem pemerintahan Islam. Allah Swt berfirman "Dan (Allah menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat" [TQS. an-Nisa :58].


Rasulullah Saw sebagai suri teladan mengingatkan "Barangsiapa yang membunuh seorang (kafir) mu'ahid tanpa Haq, maka ia tidak akan mencium wangi surga. Dan wangi surga itu dapat tercium sejauh perjalanan lima ratus tahun". [Musnad Ahmad]


Sudah terbukti selama belasan abad saat Islam menaungi 2/3 belahan dunia. Toleransi dan keadilan benar-benar terwujud. Inilah salah satu kebutuhan mendesak mengangkat seorang pemimpin yang akan menjadi junnah bagi umat Islam. Agar dapat merealisasikan perintah kitabullah dan as sunnah. Dan menghapuskan kekejian dan ketidakadilan di atas bumi ini. "Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu laksana perisai, dimana orang-orang akan berperang dibelakangnya dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya. Jika seorang Imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah azza wa jalla dan berlaku adil, maka dia mendapat pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapat siksa". [HR. Bukhari dan Muslim]


Makna ungkapan al-Imamu Junnah adalah perumpamaan sebagai bentuk pujian terhadap Imam yang memiliki tugas mulia untuk melindungi orang-orang yang ada di bawah kekuasaannya sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim yaitu menghalangi/mencegah musuh dari mencelakai kaum muslimin dan mencegah antar umat manusia satu dengan yang lain saling mencelakai/menzolimi, memurnikan ajaran Islam, rakyat berlindung di belakangnya, dan mereka tunduk dibawah kekuasaannya.


Maka untuk merealisasikannya, di butuhkan keberadaan kelompok dakwah Islam ideologis yang mampu menyadarkan umat betapa urgensinya penerapan Islam secara kaffah yang akan menjadikan umat ini mulia. Dengan terus mendakwahkan Islam secara menyeluruh serta bukti-bukti kegemilangan nya agar umat senantiasa merindukan penerapannya kembali. Dan ikut menceburkan diri dalam kancah pergulatan peradaban dan kewajiban mulia yaitu mengemban dakwah Islam ideologis. Wallahua'lam bishawab []

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel