Penting Mendidik Anak di Era Digital Dengan Islam

 


Oleh: Surni Ibrahim (Mahasiswi dan Aktivis Dakwah)

Viral di sosial media seorang pedagang ditemukan tewas sebuah toko perabot kawasan duren sawit, jakarta timur. Hasil penyelidiki polisi, pelaku nyatanya Dua anak kandungnya sendiri.

" Sudah di tangkap. Keluarga sendiri. Dua anak remaja putri bernama k dan p," tutur Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi,  liputan6. Com, Jakarta(Minggu,23/6/2024).

Akhir- akhir ini, marak kasus terkait perilaku anak membunuh orang tua,  bahkan sering terjadi di perkotaan maupun pedesaan akibat  masalah sepele. Kasus semacam ini terus bertambah akibat kelalaian orang tua dalam mendidik anak, selain itu lingkungan juga mempengaruhi perilaku anak bila tidak di ajarkan dengan hal- hal yang baik. 

Orang tua sebagai pendidik utama, Selain pendidikan, karena orang tua lebih mengetahui karakter anaknya, bagaimana ia berperilaku di rumah, lingkungan maupun di sekolah. Sering kali orang tua menganggap sepele perilaku anak ketika ia berbuat salah dalam melakukan keburukan dan membiarkan anak menyakiti, berkata kasar, sampai membentak orang lebih tua atau teman sebayanya.

Kasih sayang orang tua terhadap anak merupakan bentuk cinta, untuk di dilindungi, disayangi, akan tetapi orang tua akan lupa anak yang sering di manja ia akan cenderung berbuat semaunya. Ia akan tidak segan berbuat lebih apa tidak sukai .

Akibatnya anak membunuh, membuang orang tuanya, karena pendidikan diajarkan di rumah tidak membuat anak sadar bahwa menghormati orang tua merupakan bakti dan kasih sayang anak kepada orang tuanya. 

Demikian pula perilaku anak, terjadi disebabkan karena perceraian orang tua, atau orang tua yang sering memukuli anaknya. Akibatnya anak susah di atur dan sering kali membangkang, hingga ia melakukan pembuliyian terhadap teman-teman untuk melampiaskan amarahnya yang sebenarnya ia tak mau melakukan kejahatan karena faktor kurang kasih sayang yang tidak di dapatkan dirumahnya.


Rusaknya Moral Anak di Era Kapitalisme 

Pendidikan sebagai proses menunju kesuksesan dengan hidup sederhana, menuntut ilmu agama, untuk senantiasa membentuk kepribadian anak yang lebih baik, berakhlak mulia serta menjadikan anak sholeh-sholehah. Akan tetapi pendidikan sistem saat ini menjadikan moral anak bangsa semakin jauh dari Islam, mereka menjadikan hidup hedonisme sebagai gaya hidup mereka.

Sehingga banyak sekali anak- anak remaja yang terkena arus liberal, pendidikan saat ini menuntut mereka untuk senantiasa profesional. Mereka dijadikan sebagai aset negara untuk memperoleh pemasaran di media sosial. Akhirnya anak- anak tidak ada pendidikan agama sejak dini.

Kelalaian negara memberikan kebebasan ke pada masyarakat, untuk melakukan kebebasan tanpa melihat baik buruknya tindakan yang dilakukan. Kasus- kasus yang beredar di media sosial tidak pernah habisnya, banyak sekali kasus lainya di masyarakat. Hal ini begitu miris ketika aturan Allah tidak ditetapkan dalam sistem saat ini, maka tidak heran banyak sekali kerusakan moral yang terjadi pada remaja, anak-anak, dewasa maupun orang tua semakin tidak terselesaikan.

Oleh karena itu, pentingnya mendidik anak di sekolah, rumah atau lingkungan agar mereka dapat pendidikan yang layak dengan memberikan akidah Islam agar mereka terbentuk kepribadian Islami dengan visi, misi dan pola pikir yang cenderung lebih baik dari apa yang telah di ajarkan. 


Islam Solusi Membentuk Syaksiyah Islamiyyah 

Pendidikan anak dalam Islam tidak hanya dilakukan ketika anak sudah mulai baligh, akan tetapi dilakukan sedini mungkin. Karena orang tua sebagai contoh utama yang dilakukan anak untuk menirukan apa yang orangtunya katakan. Orang tua membimbing, mengajarkan sholat, sabar dan berkata lemah lembut terhadap anak. 

Orang tua juga bertanggung jawab mendidik anak, selain memberikan nafkah, orang tua juga memberikan kasih sayang kepada anak, karena anak adalah amanah yang senantiasa di jaga dan di pertanggungjawaban kepada Allah di akhirat nanti.

Dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6 menyiratkan tanggung jawab besar orang tua dalam mendidik, membimbing, dan mengasuh anak.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Artinya, “Wahai orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” (Surat At-Tahrim ayat 6).


Dari hal ini mengingatkan orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan, bimbingan, dan pengasuhan anak, tidak mengabaikan mereka tanpa pendidikan agama dan pendidikan akhlak dalam kesehariannya.

Yang tak kalah pentingnya, negara harus menerapkan Islam Kaffah agar kemaslahatan dapat terwujud.


Wallahu 'alam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel