Kalender Islam Juni 2024 Lengkap dengan Amalan Sunahnya
Berdasarkan kalender Islam, pada Juni 2024 terdapat dua bulan Hijriah yaitu bulan Zulkaidah dan Zulhijah. Pada Juni 2024 pula umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
1. Puasa 9 Hari Pertama Bulan Zulhijah
Umat Islam dianjurkan untuk beramal saleh di 10 hari pertama bulan Zulhijah, salah satunya dengan berpuasa sunah pada 1 sampai 9 Zulhijah. Adapun pada 10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha umat Islam tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
Anjuran berbuat baik pada 10 hari pertama bulan Zulhijah bersandar pada hadits berikut,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ أَنَّهُ قَالَ : مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
Artinya: "Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada amal yang lebih utama daripada amal ibadah di 10 hari Zulhijah ini.' Sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Tidak juga jihad, kecuali orang yang keluar dengan diri dan hartanya, kemudian tidak kembali membawa apa pun'." (HR Bukhari)
2. Puasa Arafah
Dikutip dari buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah karya Abdul Wahid, puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada hari Arafah, tepatnya pada 9 Zulhijah. Pada hari Arafah, kaum muslim yang menunaikan haji tengah wukuf di Arafah.
Puasa Arafah hukumnya sunah muakkad atau sangat dianjurkan bagi kaum muslim yang tidak sedang berhaji. Adapun kaum muslim yang sedang berhaji tidak disunahkan untuk melakukannya.
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah RA dijelaskan bahwa keutamaan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang. Rasulullah SAW bersabda,
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ ؛ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً، وَصَوْمُ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu." (HR Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud)
3. Salat Idul Adha
Pada Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah, umat Islam dapat menunaikan salat Id. Salat Id hukumnya sunah muakkad karena sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Dinukil dari buku 200 Amalan Ringan Berpahala Istimewa karya Abdillah F. Hasan, anjuran salat Id bersandar pada hadits yang diriwayatkan Ummu Athiyyah RA.
"Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengajak keluar (kaum wanita) pada (Hari Raya) Idul Fitri dan Idul Adha yaitu gadis-gadis, wanita yang haid, dan wanita-wanita yang dipingit. Adapun yang haid, maka dia menjauhi tempat sholat dan ikut menyaksikan kebaikan dan dakwah muslimin. Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab?' Beliau menjawab, 'Hendaknya saudaranya meminjamkan jilbabnya'." (HR Bukhari dan Muslim)
4. Berkurban
Menukil kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abdurrahim dan Masrukhin, berkurban atau menyembelih hewan kurban dapat dilakukan pada hari kurban (Idul Adha) dan hari-hari tasyrik. Syariat berkurban dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Kausar ayat 2. Allah SWT berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"
Keutamaan berkurban sangat luar biasa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Tidaklah seorang manusia melakukan suatu amal pada hari kurban yang lebih disukai Allah daripada menumpahkan darah (menyembelih kurban). Sesungguhnya pada hari kiamat kurban itu datang dengan tanduk-tanduknya, rambut-rambutnya, dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya darah benar-benar menempati suatu tempat dalam pandangan Allah sebelum terjatuh ke atas bumi, maka berkurbanlah dengan hati yang lapang." (HR Tirmidzi)
Sumber : Detik.com