HIV/AIDS Apakah Masalah Kesehatan Saja?
Oleh: Muthmainnah
Kalimantan Selatan untuk kasus HIV/AIDS mencapai 600 kasus. Penderita didominasi oleh LGBT seperti lelaki seks dengan lelaki. Ini jumlah sementara yang masih terdeteksi oleh Aplikasi Sistem Informasi HIV (SIHA). Pemerintah di Kalsel menetapkan target sasaran untuk tahun 2023 dengan mengidentifikasi sekitaran1.200 sasaran.
HIV/AIDS bukan perkara yang main-main karena ini penyakit berbahaya juga mematikan jika tidak diobati dengan segera. Masih adanya angka kasus ini di kalsel, tentu menjadi masalah yang harus diperhatikan dengan serius. Apalagi belum seluruhnya terdeteksi. Mengapa harus serius karena HIV/Aids adalah penyakit yang menyebabkan lumpuhnya sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga berbagai penyakit akan mudah menjangkiti penderitanya yang bisa berujung kepada kematian tanpa memandang jenis kelamin, usia, dan profesi.
Masalah HIV/AIDS sebenarnya bukan sekadar masalah kesehatan (medis), namun juga masalah perilaku, karena HIV/AIDS pada sebagian besar kasusnya berawal dan tersebar melalui perilaku seks bebas yang menyimpang seperti lesbi, gay, biseksual, dan transgender.
Akar Masalah
HIV/AIDS merupakan akibat dari asas kebebasan berperilaku. Kebebasan ini bersumber dari sistem sekulerisme yang memisahkan agama dengan kehidupan. Sehingga lahirlah kebebasan berhubungan seksual sesuka hatinya maka LGBT juga dipandang sesuatu yang boleh karena merupakan hak asasi manusia. Jadi akar masalah HIV/AIDS adalah diterapkannya sistem sekulerisme dalam seluruh lini kehidupan.
Pandangan Islam
HIV/AIDS adalah penyakit berbahaya pada diri sendiri dan orang lain. Islam melarang terjadinya bahaya pada umat manusia. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak boleh menimpakan bahaya pada diri sendiri dan juga bahaya bagi orang lain dalam islam." ( HR Ibnu Majah no 2340, Ahmad 1/33; hadist sahih)
Islam memandang HIV/AIDS bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah perilaku. Maka semua perilaku seperti zina dan LGBT yang menyebabkan awal dan penyebaran HIV/AIDS adalah perilaku yang haram dan tercela dalam Islam. Semuanya adalah tindakan kriminal yang layak mendapatkan hukuman yang tegas.
Solusi Islam
HIV/AIDS harus ditanggulangi bukan hanya dengan mencegah dan mengobati HIV/AIDS sebagai masalah kesehatan. Melainkan harus disertai dengan upaya menghapus segala perilaku menyimpang seperti zina dan LGBT. Penguatan aqidah bagi seluruh masyarakat sangatlah perlu agar mereka sadar, paham, dan takut bahwa perilaku yang menyimpang akan mendatangkan murkanya Allah dan azab-NYA di dunia dan di akhirat. Masyarakat juga bekerjasama saling menasihati dalam kebaikan dan mencegah dalam keburukan. Sehingga prilaku menyimpang tadi tidak sampai meluas dan meningkat tiap tahunnya.
Negara juga harus mengambil langkah yaitu dengan menerapkan syariah islam dalam seluruh lini. Baik pendidikan, kesehatan sampai memberikan keputusan hukum bagi perilaku zina dan LGBT dengan penerapan hukuman yang memberikan efek jera. Inilah solusi yang diserukan oleh islam untuk mencegah HIV/AIDS.
Maka sudah saatnya kita memahami bahwa HIV/AIDS ini bisa kita cegah sedini mungkin dengan penerapan Islam secara kaffah.
wallahu'alam
Sumber : Warta Banjar